212 bagiku...

Bismillahirrahmanirrahim...


It's the day

Akhirnya, rasa kangen akan ikatan ini tersampaikan. Setelah dua tahun ku menunggu, akhirnya ku bisa turut hadir.

Hari ini panas terik, namun tak menyurutkan semangat para peserta reuni 212. Orang-orang datang untuk satu tujuan, ikatan Islam.

"Awas itu rumputnya jangan di injak!"
"Yang perempuan dulu, yang perempuan..."
"Anak kecil nih! Kasih jalan!"

Bagian Monas dan sekitarnya padat. Dipenuhi orang banyak. Banyak yang komentar negatif tentang ini. Mungkin, itu mereka yang tak pernah ikut aksi ini.

Memang benar kata seorang ustadz dalam orasinya...

"Tak ada organisasi manapun, partai manapun yang bisa mengumpulkan orang sebanyak ini. Hanya ikatan Islam yang bisa!"

Bayangkan, yang datang dari beberapa penjuru di Indonesia. Tadi pagi, saat sedang berjalan, aku melihat seorang lelaki yang kedua kakinya sudah tanggal, ia tetap datang ke reuni 212. Aku melihat banyak orang tua bersama anak-anaknya, bahkan yang masih bayi, hanya untuk mengikat ukhuwah Islamiyah.

Kalian berkata, kenapa sih susah susah cuma buat panas-panasan dijalan? Bikin padet jalan pula. Kasian tuh yang sakit, pingsan, ada juga yg masih bayi. Malah nyiksa doang.

Dalam reuni kali ini, adakah paksaan untuk mengikutinya? Kalau kalian tanya kenapa mereka mau repot repot datang dari jauh, mengorbankan uang, tenaga, waktu hanya untuk ikut panas-panasan, itu karena mereka rindu. Mereka rindu persatuan umat Islam. Cinta mereka pada satu hal. Tauhid

Kalau rindu, harus ada perwujudan, kan? Rindu kampung halaman, pergilah ke kampung halaman untuk melepasnya. Apabila ada cinta, maka tak butuh alasan. Bukankah begitu?

Orang-orang akan bersatu dengan yang dicintainya. Jika ditanya orang-orang yang berduyun-duyun pergi ke konser idolanya, maka mereka akan menjawab satu hal "karena cinta".

Begitulah cinta. Ia menuntut perwujudan.
Lihatlah orang-orang yang datang ke acara reuni itu. Layaknya orang-orang yang datang ke konser, mereka datang tidak dibayar, malah mengorbankan apa yang bisa dikorbankan. Yang berbeda disini ialah alasan mereka. Alasan bersatunya mereka dan hal yang mereka cintai.

Kau bisa melihat banyak cinta disana. Cinta yang penuh pengorbanan. Yang didasari oleh ikhlas. Bukankah tak ada cinta yang lebih indah dari itu semua?

Maka lihatlah kami, yang merindukan persatuan umat. Biarlah manusia yang lain berkata buruk, biarlah mereka mencaci, tapi dengan ini, kami tunjukkan ke seluruh penjuru bumi Nusantara, dunia, bahkan penduduk langit.

Bahwa kami terikat oleh ikatan yang abadi, yang tak akan mengecewakan kami. Ikatan aqidah Islam.

Bahwa kami rindu akan persatuan umat Islam yang telah lama hilang.

Bahwa Islam adalah agama dengan penuh cinta. Dimana ketika seluruh penjuru dunia berada didalamnya, maka semua akan di rahmati.

Bahwa Islam adalah Rahmatan lil'alamin.

Wallahu a'lam bisshowwab.




Ps : thread ini saya buat saat hari H, dan baru bisa menyelesaikannya sekarang

Comments

Popular posts from this blog

RESENSI NOVEL AIR MATA TERAKHIR BUNDA KARYA KIRANA KEJORA

Cerpen Terjemahan "Matilah Seperti Sedang Mengincarnya" Karya Hiuro Yukise

H-1 212